This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Tugas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 Juli 2014

Penalaran Deduktif

Nama : Andreas Bistok Parningotan
Kelas : 3KA26
NPM : 11109223

PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahuluharus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakankata kunci untuk memahami suatu gejala.
Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.
Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Ciri-ciri dari Paragraf deduktif yaitu :
1. kalimat utama berada di awal paragraf.
2. kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.

Faktor-faktor penalaran deduktif :
1. Terdapat pada kalimat utama
2. Penjelasannya berupa hal-hal yang umum
3. Kebenarannya jelas dan nyata

Konsep dan simbol dalam penalaran :
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran :
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material.
Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan-aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Contoh Kalimat Penalaran Deduktif
a. Menarik Simpulan Secara Langsung
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
- Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
- Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )

b. Menarik Simpulan Secara Tidak Langsung
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh silogisme kategorial :
- My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki KRS.
- Mn : Kimi Raikkonen adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
- K : Kimi Raikkonen memiliki KRS.

Sumber :
- Wikipedia
- vaniaputriajah.blogspot.com
- xsaelicia.blogspot.com

Nama Dosen : Budi Santoso
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2

Minggu, 14 April 2013

Tulisan 2 : Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

Tulisan 2 : Etika dan Profesionalisme

TSI (Teknologi Sistem Informasi) 

Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

1. Sebutkan dan jelaskan jenis ancaman atau gangguan yang ada pada Teknologi Sistem Informasi? 
Jawaban : 
Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem informasi, yang dimaksudkan untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan membetulkan akibat segala kerusakan sistem. 

Ancaman terhadap sistem informasi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ancaman aktif dan ancaman pasif. 
a) Ancaman aktif, mencakup: 
• Kecurangan 
• kejahatan terhadap komputer 

b) Ancaman pasif, mencakup: 
• kegagalan sistem 
• kesalahan manusia 
• bencana alam. 

Saat ini ancaman tertinggi pada tehnologi sistim informasi adalah penyalahgunaan tehnologi tersebut pada kriminalitas atau cyber crime, misalnya: 
i. Unauthorized Access to Computer System and Service: 
Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam sistem jaringan komputer tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia. Namun begitu, ada juga yang melakukannya hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak dengan berkembangnya teknologi Internet/intranet. 

ii. Illegal Contents 
Kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke Internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum. Sebagai contohnya, pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan pornografi atau pemuatan suatu informasi yang merupakan rahasia negara, agitasi dan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah dan sebagainya. 

iii. Data Forgery 
Kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan sebagai scripless document melalui Internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah terjadi “salah ketik” yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat saja disalah gunakan. 

iv. Cyber Espionage 
Kejahatan yang memanfaatkan jaringan Internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang dokumen ataupun data pentingnya (data base) tersimpan dalam suatu sistem yang computerized (tersambung dalam jaringan komputer). 

v. Cyber Sabotage and Extortion 
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan Internet. Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku. 

vi. Offense against Intellectual Property 
Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di Internet. Sebagai contoh, peniruan tampilan pada web page suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di Internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya. 

vii. Infringements of Privacy 
Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan sebagainya. 

2. Jelaskan cara menanggulangi ancaman atau gangguan dengan mengunakan metode pengelolaan pengendalian-pengendalian? 
Jawaban : 
Cara menanggulangi ancaman atau gangguan dengan mengunakan metode pengelolaan pengendalian-pengendalian (managing controls) yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer sistem informasi untuk meyakinkan bahwa pengendalian-pengendalian di dalam sistem teknologi informasi masih tetap dilakukan dan masih efektif dalam mencegah ancaman dan gangguan terhadap sistem informasi. pengendalian di sistem teknologi informasi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: 

i. Pengendalian secara umum (General Controls)pengendalian secara umum merupakan pengendalian-pengendalian sistem teknologi informasi yang paling luar yang harus dihadapi terlebih dahulu oleh pemakai sistem informasinya, meliputi pengendalian: 
• Organisasi 
• Dokumentasi 
• Kontrol pencegahan kerusakan perangkat keras 
• Design keaamaan fisik 
• Parameter keamanan data 

ii. Pengendalian aplikasi (Application Controls) pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang dipasang pada pengelolaan aplikasinya yang meliputi: 
• Pengendalian-pengendalian masukan (Input Control) 
• Pengendalian-pengendalian pengolahan (Processing Control) 
• Pengendalian-pengendalian keluaran (Output Controls)

Sumber : Link Tulisan 2

Tugas 2 : Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

Tugas 2 : Etika dan Profesionalisme

TSI (Teknologi Sistem Informasi) 

Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

1. Jelaskan manfaat dan sisi buruk dari perkembangan teknologi komputer? 
Jawaban : 
Perkembangan teknologi komputer, selain menimbulkan banyak manfaat juga memiliki banyak sisi buruk. Salah satunya adalah serangan terhadap system komputer yang terhubung ke Internet. Sebagai akibat dari serangan itu, banyak sistem komputer atau jaringan yang terganggu bahkan menjadi rusak.Untuk menanggulangi hal tersebut, diperlukan sistem keamanan yang dapat menanggulangi dan mencegah kegiatan-kegiatan yang mungkin menyerang sistem jaringan.Dalam perkembangan teknologi dewasa ini, sebuah informasi menjadi sangat penting bagi sebuah organisasi. Informasi tersebut biasanya dapat diakses oleh para penggunanya. Akan tetapi, ada masalah baru yang berakibat dari keterbukaan akses tersebut. Disinilah peranan keamanan jaringan dalam mengatasi persoalan Masalah-masalah tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 
i. Pemeliharaan validitas dan integritas data atau informasi tersebut. 
ii. Jaminan ketersediaan informasi bagi pengguna yang berhak. 
iii. Pencegahan akses sistem dari yang tidak berhak. 
iv. Pencegahan akses informasi dari yang tidak berhak. 

2. Jelaskan cara untuk menjamin keamanan dalam jaringan? 
Jawaban : 
Untuk menjamin keamanan dalam jaringan, perlu dilakukan perencanaan keamaan yang matang berdasarkan prosedur dan kebijakan dalam keamanan jaringaan Perencanaan tersebut akan membantu dalam hal-hal berikut ini: - Menentukan data atau informasi apa saja yang harus dilindungi - Menentukan berapa besar biaya yang harus ditanamkan dalam melindunginya - Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk menjalankan langkah-langkahyang diperlukan untuk melindungi bagian tersebut . 

Sumber: Link Tugas 2

Jumat, 05 April 2013

Tugas 1 : Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

 

Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)


1. Siapa pengguna Etika dan Profesionalisme TSI? 

Pengguna etika dan profesionalisme TSI adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika seperti yang telah dijelaskan di atas. 

Secara umum, pekerjaan di bidang IT terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya yaitu : 
  • Mereka yang bekerja di bidang perangkat lunak (software), seperti : 
  1. Sistem analis, orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
  2. Programer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
  3. Web designer, orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web. 
  4. Web Programmer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
  • Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti: 
  1. Technical engineer, orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer. 
  2. Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya. 
  • Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti : 
  1. EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya. 
  2. System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem. 
2. Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI dibutuhkan? 

Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan profesionalisme adalah agar terhindar dari sikap atau perbuatan yang dapat melanggar norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat. Manusia yang memiliki etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. 

Etika dalam teknologi informasi bertujuan agar suatu individu di lingkungan itu : 
  1. Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi informasi itu sendiri. 
  2. Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi informasi. 
  3. Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi. 
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi: 
  1. Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya. 
  2. Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan. 
  3. Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu. 
  4. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya. 
  5. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi. 
  6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya. 
Referensi : 

Kamis, 04 April 2013

Tulisan 1 : Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)

Etika dan Profesionalisme TSI (Teknologi Sistem Informasi)


Apa yang dimaksud dengan Etika dan Profesionalisme TSI?

Etika dan Profesionalisme TSI terdiri dari tiga kata, yakni etika, profesionalisme, dan TSI. Berikut ini akan dijelaskan definisi dari ketiga kata tersebut serta pengertian dari gabungan ketiganya.

·   Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani, Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Dapat dikatakan bahwa etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Macam-macam etika :
1.      Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.

2.      Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi, etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

·   Profesionalisme
Berasal dari kata profesional yang mempunyai makna berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme itu sendiri adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang profesional (Longman, 1987).

Secara umum ciri-ciri profesionalisme pada bidang informasi teknologi ( IT ) adalah :
1.      Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang pekerjaan IT.
2.      Memiliki wawasan yang luas.
3.      Memiiliki kemampuan dalam analisa dan tanggap terhadap masalah yang terjadi.
4.      Mampu berkerjasama dan dapat menjalin hubungan baik dengan rekan-rekan kerja
5.      Dapat menjaga kerahasian dari sebuah data dan informasi
6.      Dapat menjunjung tinggi kode etik dan displin etika.

·   TSI
Teknologi Sistem Informasi (TSI) merupakan teknologi yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi).

Jadi, pengertian dari etika dan profesionalisme TSI adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku, keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam menggunakan teknologi sistem informasi di lingkungannya.

Kapan menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI?

Etika dan profesionalisme TSI digunakan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang ada. Tetapi etika dan profesionalisme TSI ini tidak hanya digunakan saat sedang melakukan sebuah proyek yang akan dijalankan, melainkan juga harus dijalankan setiap waktu pada saat yang tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus nyata.

Ada empat isu-isu etika yang harus diperhatikan, yakni:
1.     Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2.      Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
3.   Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
4.   Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.

Isu-isu tersebut harus diperhatikan dan dijadikan panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.

Referensi :
http://duniabaca.com/pengertian-etika-dan-macam-macamnya.html
http://www.septianbudi.com/berita-110-pengertian-etika-dan-profesionalisme-dalam-teknologi-sistem-informasi.html
http://ribhy.ini-aja.com/ep-tsi-2011/etika-dan-profesionalisme-it/
http://eziekim.wordpress.com/2012/03/10/etika-dan-profesionalisme-tsi/


Kamis, 21 Juni 2012

Tugas 3 Bahasa Indonesia 2 # (Proposisi, Premis, Term, dan Penalaran)

Tugas 3 Bahasa Indonesia 2 #

(Proposisi, Premis, Term, dan Penalaran)

Proposisi, Premis, Term, dan Penalaran


Nama : Andreas Bistok Parningotan
Kelas : 3KA26
NPM : 11109223

1. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PROPOSISI ?
Jawaban :
     Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya.

     Maksud kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.

Rumus ketentuannya :
Q +  S  +  K  +  P

Keterangan :
Q : Pembilang / Jumlah
(ex: sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilang nya sudah jelas berapa jumlahnya :
a. Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b. Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c. Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega, Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll)

S : Subjek adalah sebuah kata atau rangkaian beberapa kata untuk diterangkan atau kalimat yang dapat berdiri sendiri (tidak menggantung).

K : Kopula, ada 5 macam : Adalah, ialah, yaitu, itu, merupakan.

P : Kata benda (tidak boleh kata sifat, kata keterangan, kata kerja).

2. CONTOH KALIMAT PROPOSISI !
Jawaban :
Contoh :
1. Gedung MPR terletak 500 meter dari jembatan Semanggi.
Jawaban :
1. Cari P (kata bendanya dulu) : Gedung MPR atau Jembatan Semanggi,
2. Pasang K (kopula) yang cocok : adalah
3. Bentuk S (subjek) yang relevan : (lihat contoh)
4. Cari bentuk Q – nya yang sesuai.

Benar :
a. Sebuah + gedung yang terletak 500 meter dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.
b. Sebuah + jembatan yang terletak 500 meter dari gedung MPR + adalah + jembatan Semanggi.

Salah :
500 meter + dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.

Q benar : 500 meter
S salah : dari jembatan Semanggi à tidak bisa berdiri sendiri / ngegantung
K benar : adalah
P benar : gedung MPR

2. Anastasia sedang menyanyi.
Jawaban :
Benar :
a. Seorang + Anastasia + adalah + penyanyi.
b. Anastasia + adalah + penyanyi. (Q boleh dihilangkan)

Q : Seorang
S : Anastasia (nama)
K : adalah
P : penyanyi (kata benda)

Salah :
Seorang + penyanyi + adalah + Anastasia.

Q benar : seorang
S benar : penyanyi
K benar : adalah
P benar : Anastasia

Yang memnyebabkan kalimat ini salah adalah MAKNANYA BERUBAH.
Seakan setiap orang yang meyanyi itu adalah Anastasia, Anastasia hanya hanya sebuah nama orang dan hanya ada 1.

3. Gempa bumi akan terjadi pada pukul 22.00 WIB di daerah pesisir pantai.
Jawaban :
1. Cari P (kata bendanya) dahulu : gempa bumi / pesisir pantai
2. Pasangkan K (kopula) yang cocok : adalah/yaitu
3. Bentuk S (subjek) yang relevan : (lihat contoh)
4. Cari bentuk Q – nya yang sesuai.

Benar :
a. Suatu + bencana yang akan terjadi pada pukul 22.00 WIB di daerah pesisir pantai + adalah + gempa bumi.
b. Sebuah + daerah yang akan mengalami gempa bumi pada pukul 22.00 WIB + yaitu + pesisir pantai.

Salah :
Pukul 22.00 WIB + di daerah pesisir pantai yang akan terjadi + adalah + gempa bumi.

Q salah : Pukul 22.00 WIB bukan merupakan pembilang tapi keterangan waktu.
S salah : kalimatnya tidak bisa berdiri sendiri / ngegantung

3. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PREMIS ?
Jawaban :
     Premis ialah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).

Contoh :
1. Semua cendekiawan adalah manusia pemikir
2. Semua ahli filsafat adalah cendekiawan
3. Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.

4. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN TERM ?
Jawaban :
     Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang  merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian. Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek  atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme. Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri  merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya  sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi.
     Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).

5. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PENALARAN ?
Jawaban :
     Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu kesimpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar disinilah letak kerjanya penalaran orang akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk menapai satu simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut reposisi.

6. BUATLAH CONTOH PENALARAN !
Jawaban :
- Ketika seorang pengemis berkata : ”kasihanilah saya orang biasa”. Itu merupakan suatu ungkapan yang tidak logis.
- Ketika seorang peneliti mencari penyebab mengapa orang mabuk? Ada 3 peristiwa yang ditemuinya
- ada orang yang mencampur air dengan brendi dan itu menyebabkan dia mabuk
- ada yang mencampur air dengan tuak kemudian dia mabuk
- ada lagi yang mencampur air dengan whiski kemudian akhirnya dia mabuk juga

Sumber :
- http://pramsky.blogspot.com/2008/11/dasar-logika-proposisi-standar_19.html

Dosen          : Budi Santoso
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2 #

Jumat, 20 April 2012

PENALARAN INDUKTIF


PENALARAN INDUKTIF

Penalaran Induktif

Nama : Andreas Bistok Parningotan
Kelas   : 3KA26
NPM : 11109223

1. Penalaran
Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proporsisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, beberapa orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Dalam metodenya penalaran dibagi menjadi 2 yaitu penalaran deduktif dan induktif. Namun pada pembahasan kali ini penulis hanya akan membahas tentang penalaran induktif.

2. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih umum. Penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat dipakai dalam masalah lain yang serupa. Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar..Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, dan kausal.

1.1 Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
\ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

2. Generalisasi
Generalisasi adalah proses berpikir yang bertujuan menarik kesimpluan umum dari berbagai kalimat khusus. Jenis-jenis penalaran induktif adalah :
- C. Ronaldo adalah bintang pemain sepak bola yang handal mengendalikan bola.
- L. Messi adalah bintang pemain sepak bola yang handal mengendalikan bola.
Generalisasi: Semua bintang pemain sepak bola handal mengendalikan bola.

2.1. Macam-macam generalisasi
- Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana semua peristiwa yang diteliti dan telah menjadi dasar penyimpulan.
Contoh : perhitungan jumlah siswa disuatu sekolah.

- Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh : Hampir seluruh wanita dewasa gemar menggunakan sepatu hak tinggi.

3. Analogi
Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, anda dapat menarik kesimpulan.

Contoh : Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

4. Kausal
Hubungan Kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam-macam hubungan kausal :
1. Sebab-akibat : Peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa tersebut.
Contoh: Jumlah kendaraan di Jakarta semakin bertambah, akibatnya kemacetan pun semakin parah.
2. Akibat-sebab : peristiwa yang dianggap sebagai akibat dari sebab peristiwa tersebut yang mungkin telah menimbulkan akibat.
Contoh: Banjir di ibu kota disebabkan kurang baiknya sistem drainase di kota ini.

3. Akibat-akibat : akibat dari akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh: Ayah melihat nilai ulangan kakak menurun, sehingga ayah beranggapan bahwa nilai ulangan adik juga ikut menurun.

Contoh Kausal : Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

Sumber :

Nama Dosen : Budi Santoso
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2

Rabu, 23 November 2011

TUGAS 3 BAHASA INDONESIA - PUSKESMAS SUNTER AGUNG II TINGKATKAN LAYANAN KESEHATAN

1. Data Publikasi
a. Judul : PUSKESMAS SUNTER AGUNG II TINGKATKAN LAYANAN KESEHATAN
b. Penulis : Wandi/ak
c. Penerbit : POS KOTA
d. No. Tanggal : Sabtu, 19 November 2011
e. No. Halaman : Halaman 4, Jakarta Raya
f : Tema : PELAYANAN KESEHATAN

2. Sipnosis/Ringkasan :
Puskesmas kepanjangan dari Pusat Kesehatan Masyarakat yang mengalami peningkatan masalah pelayanan kepada masyarakat yang terdapat di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kepala Puskesmas Kelurahan Sunter Agung II oleh dr. Ratna Tjandrawati mengatakan akan menerapkan konsep Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bukan untuk pencitraan, namun meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan ia juga mengatakan akan bertekad untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sementara itu, Ade Heri Pancalita merupakan Wakil Manajemen Mutu. Ia juga mengatakan ISO merupakan target Puskesmas Sunter Agung II, karena ia ingin memberikan pelayanan kesehatan yang professional, agar masyarakat untuk tetap mandiri dalam perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu targetnya hingga mencapai Millennium Development Goals (MDGs) 2015.

Menurut warga masyarakat Sunter Agung, ia mengatakan Puskesmas Sunter Agung II mengalami banyak perubahan seperti pelayanan yang baik, ramah, serta urusan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) yang tidak sulit.

3. Keunggulan :
Setelah kita lihat dan membaca berita masalah “Peningkatan Layanan Kesehatan” ada beberapa yang telah memenuhi syarat yaitu :
Menurut pandangan masyarakat mengenai peningkatan layanan kesehatan yang diadakan oleh Kepala Puskesmas Kelurahan Sunter Agung II dr. Ratna Tjandrawati sangatlah berguna karena diajukan penerapan ISO 9001:2008, pelayanan yang professional, lalu pelayanan yang ramah dan diberlakukannya surat SKTM. Itu sudah membuat masyarakat menjadi bangga akan pelayanan tersebut untuk tetap hidup bersih dan sehat berguna apalagi tagetnya mencapai Millennium Development Goals (MDGs) 2015.

4. Kelemahan :
Setelah kita lihat dan membaca berita masalah “Peningkatan Layanan Kesehatan” masih terdapat kelemahan yang belum terpenuhi yaitu masih banyak warga-warga yang belum mendapat kesehatan secara menyeluruh dan banyak korban-korban yang meninggal karena tidak mendapat surat SKTM atau belum dipantau oleh Pemerintah soal kesehatan ini, karena hanya sedikit Puskesmas yang telah meningkat mengenai pelayanan kesehatannya dan memakai mutu ISO dan pelayan kesehatan yang profesional, apalagi kurangnya sarana dan prasarana seperti obat-obatan serta perlengkapan medis.

Saya berharap Pemerintah lebih meluas dan lebih tegas lagi mengenai layanan kesehatan ini, agar tidak ada lagi korban-korban yang meninggal karena kurang diperhatikan masalah kesehatannya.

Dalam berita tersebut secara umum bahasa yang digunakan masih ada beberapa yang belum menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) , namun tidak disalahkan bila dalam artikel tersebut masih terdapat kata asing dan kata tidak baku, karena semua media massa maupun elektronik masih menggunakan kata yang tidak baku agar mudah dimengerti masyarakat, seperti elit, segan dan minder.

5. Pendapat Terakhir :
Pendapat saya mengenai peningkatan Puskesmas di Kelurahan Sunter Agung II, Tanjung Priok, Jakarta Utara sangatlah berguna bagi seluruh masyarakat, karena dengan adanya penerapan ISO 9001:2008 masyarakat tidak perlu lagi kawatir akan kesehatannya dan petugas di Puskesmas tersebut mempunyai etika ramah terhadap masyarakat yang akan berobat di Puskesmas ini, disamping itu bagi masyarakat yang tidak mampu masih diberlakukannya surat SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Saya berharap akan terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi mutu pelayanan kesehatan agar masyarakat tetap sehat, bersih dan terhindar dari segala penyakit.

6. Lampiran :
PUSKESMAS SUNTER AGUNG II TINGKATKAN LAYANAN KESEHATAN

Puskesmas Kelurahan Sunter Agung II, Tanjung Priok, Jakarta Utara menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008. Hal ini untuk meningkatkan dan memberi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Kepala Puskesmas Kelurahan Sunter Agung II, dr. Ratna Tjandrawati mengakui penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 bukan untuk pencitraan, namun untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Kami bertekad untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan,” ujarnya, kemarin.

Masyarakat diminta tidak segan-segan untuk datang dan mendapat pelayanan di Puskesmas ini. “Meski Puskesmas ini berada di tengah pemukiman elit, warga tak usah segan atau minder untuk datang dan mendapat pelayanan,” jelas Ratna.

PERUBAHAN
Sementara itu, Ade Heri Pancalita, Wakil Manajemen Mutu mengatakan, ISO merupakan target Puskesmas Kelurahan Sunter Agung II. “Komitmen kami untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan yang professional. Melalui paradigma pemberdayaan masyarakat untuk mandiri dalam perilaku hidup bersih dan sehat guna mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) 2015,” katanya.

Arifin, 32, warga Sunter Agung menilai banyak perubahan baik dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Sunter Agung II. “Kami seperti dimanjakan saat bertobat, petugasnya ramah dan urusan surat-surat seperti SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) tidak ribet,” katanya.