Tinta
Printer Infus Mulai Ditinggalkan
Menggunakan tinta
printer infus sekilas memang terlihat murah. Namun sebuah survei
memperlihatkan, kini mulai banyak yang menyadari kerugiannya.
Hewlett-Packard (HP),
mengutip survei terbaru firma riset IDC, menyebutkan bahwa pengguna printer
rumahan maupun kantoran kini menyadari bahwa penggunaan tinta alternatif
seperti Continuous Ink Supply Systems (CISS) alias tinta infus dan isi ulang
akan menggugurkan garansi.
Selain itu, ia juga
berpotensi merusak printer dan berdampak pada biaya penggantian printer yang
menyebabkan mereka malah harus mengeluarkan biaya lebih mahal.
"Mereka yang
menyadari itu kebanyakan dari kalangan bisnis di perkantoran sebanyak 62%.
Sisanya 38% adalah pengguna printer rumahan," kata Ellya selaku Market
Development Manager IWS Hewlett-Packard (HP) Indonesia.
Tinta sering tumpah dan
bocor menjadi alasan sebagian besar responden tak lagi menggunakan tinta infus.
Selain itu, mereka juga mengeluhkan mesin printer yang sering macet, print-head
cepat kering dan rusak, serta tak kalah penting adalah buruknya kualitas cetak.
"Lantas 70% di
antaranya balik lagi menggunakan tinta original, sementara 22% mencari
alternatif lain seperti pakai tinta cartridge," papar Ellya.
Dari survei ini juga
diketahui bahwa sebagian besar consumer printer mengedepankan kecepatan
mencetak, total biaya yang dikeluarkan serta kualitas cetak yang baik. Selain
itu, mereka juga menginginkan beragam fitur menarik yang memudahkan mereka
mengoperasikannya.
Sumber : www.detik.com